Mendengar perkataan Jalal, Jodha mau tak mau terpengaruh dan
menjawab dengan kesal . “ Apa sih mau kamu sebenarnya , klo kamu suka silahkan
ambil gambar itu, klo tidak ya buang saja“
“ oh ternyata nona pendiam yang satu ini galak juga yak lo
sudah berbicara” Goda jalal
“ hmm well aku suka dengan gambar itu , makanya ak tidak
membuangnya “
“ kenapa ? apa yang kau suka ? “ Tanya Jodha heran
“ Karena gambarmu
bagus dan itu mengingatkan ku akan kasih sayang seorang ibu yg jarang ak
dapatkan. Dan lagi pula ak juga suka dengan si pembuat sketsa itu “ goda jalal
lagi sambil tersenyum ke arah jodha.
Jodha perlahan mengangkat kepalanya dan memandang jalal.
“ klo bgtu ambil saja gambarku itu, aku memberikannya
kepadamu” jodha berkata sambil beranjak dr tempat duduknya. Namun belum sempat
melangkah tangan Jalal menahannya, Jodha kaget dan segera menepis tangannya.
“ kamu mau apalagi sih “ dengan nada jengkel
“ hey nona jodha yang pemarah, mungkin ak butuh nomor HP mu,
ya siapa tau ak dapat membalas pemberian sketsa mu itu dengan sebuah makan
siang lain waktu “ pinta Jalal .
“ Kau perlu usaha lebih untuk mendapatkan no Hp ku dan
mengajakku makan siang” Jodha lalu pergi meninggalkan Jalal yang masih duduk
sambil tersenyum memandangnya.
Hey jodha kau sungguh menarik sekali, ak semakin tertarik
untuk mendekatimu, kau beda dr perempuan lainnya. Pikir Jalal sambil beranjak
dari kantin.
Ia lalu menghampiri Suryaban yang sedari tadi memperhatikan
mereka dari kejauhan.
“ Kenapa jalal? Kau senyum2 sendiri . Kau tahu Jalal, Jodha
adalah perempuan yg berbeda ia tak terlalu suka apabila ada pria yg
mendekatinya dari dulu. Ia selalu bersikap dingin terhadap semua Pria “ Surya
bercerita sambil ia memakan makanannya.
“ Oh Surya jadi kau tahu tentang Jodha , coba ceritakanlah
tentangnya “ Pinta Jalal dengan antusias
“ Ya aku dulu sekelas dengannya pada saat SMA , dan ia tidak
pernah sekali pun tertarik dengan laki-laki yang mendekatinya . Ia seorang
siswa yang cerdas , berprestasi dan juga sangat cantik “ Surya bercerita pada
Jalal namun pada saat menekankan kata cantiK terlihat semburat merah di wajah
Surya,ia langsung mengalihkan pandangannya dari Jalal. Ia tidak mau Jalal tau
bahwa ia menyukai Jodha.
Jalal sepertinya makin tertarik untuk mendekti Jodha, ia
sepertinya tertantang untuk bisa mendapatkannya. Setelah selesai acara makan siang mereka
kembali menuju kelas dan mengikuti sesi perkuliahan terakhir.
Di dalam kelas Jalal terus memperhatikan jodha, namun yang
diperhatikan diam saja dan dengan tenangnya mengikuti sesi perkuliahan terakhir
itu. Lama jalal menatap jodha, memperhatikan bibir mungilnya yg tipis, matanya
yang lentik, kulitnya yg putih mulus dan sedikit rona merah di pipi nya yg
chubby. Jalal seakan tersihir oleh gadis yg berada di sampingnya ini. Jodha
yang merasa dipandangi seperti itu lama-lama merasa risih. Ia mengubah posisi
duduknya. Tak lama terdengar bel tanda berakhirnya kuliah hari ini. Dengan
cepat Jodha langsung beranjak pergi keluar, Jalal dengan cepat mengejarnya.
“ Kenapa buru2 jo ? “ Tanya Jalal.
“ Bisakah kau tidak menggangguku “ pinta Jodha sambil terus
berjalan
“ hmmm, ak rasa tidak “ jalal tertawa menjawab pertanyaan
Jodha.
Jodha semakin kesal dengan tingkah laku Jalal, ia memang
selalu dingin terhadap laki-laki. Ia berfikir bahwa semua laki-laki itu sama
hanya mempermainkan perasaan wanita dan hanya memanfaatkannya untuk kesenangan
semata. Tanpa meladeni Jalal yang terus mengikutinya, ia terus berjalan hingga
keluar kampus dan memanggil taksi untuk pulang. Jodha lalu menaiki taksi
tersebut. Jalal melihat tingkah laku jodha tersebut sambil tersenyum dan
menatap kepergian Jodha. Ia lalu berlari ke parkiran motor dan beranjak pulang.
Mendengar perkataan Jalal, Jodha mau tak mau terpengaruh dan
menjawab dengan kesal . “ Apa sih mau kamu sebenarnya , klo kamu suka silahkan
ambil gambar itu, klo tidak ya buang saja“
“ oh ternyata nona pendiam yang satu ini galak juga yak lo
sudah berbicara” Goda jalal
“ hmm well aku suka dengan gambar itu , makanya ak tidak
membuangnya “
“ kenapa ? apa yang kau suka ? “ Tanya Jodha heran
“ Karena gambarmu
bagus dan itu mengingatkan ku akan kasih sayang seorang ibu yg jarang ak
dapatkan. Dan lagi pula ak juga suka dengan si pembuat sketsa itu “ goda jalal
lagi sambil tersenyum ke arah jodha.
Jodha perlahan mengangkat kepalanya dan memandang jalal.
“ klo bgtu ambil saja gambarku itu, aku memberikannya
kepadamu” jodha berkata sambil beranjak dr tempat duduknya. Namun belum sempat
melangkah tangan Jalal menahannya, Jodha kaget dan segera menepis tangannya.
“ kamu mau apalagi sih “ dengan nada jengkel
“ hey nona jodha yang pemarah, mungkin ak butuh nomor HP mu,
ya siapa tau ak dapat membalas pemberian sketsa mu itu dengan sebuah makan
siang lain waktu “ pinta Jalal .
“ Kau perlu usaha lebih untuk mendapatkan no Hp ku dan
mengajakku makan siang” Jodha lalu pergi meninggalkan Jalal yang masih duduk
sambil tersenyum memandangnya.
Hey jodha kau sungguh menarik sekali, ak semakin tertarik
untuk mendekatimu, kau beda dr perempuan lainnya. Pikir Jalal sambil beranjak
dari kantin.
Ia lalu menghampiri Suryaban yang sedari tadi memperhatikan
mereka dari kejauhan.
“ Kenapa jalal? Kau senyum2 sendiri . Kau tahu Jalal, Jodha
adalah perempuan yg berbeda ia tak terlalu suka apabila ada pria yg
mendekatinya dari dulu. Ia selalu bersikap dingin terhadap semua Pria “ Surya
bercerita sambil ia memakan makanannya.
“ Oh Surya jadi kau tahu tentang Jodha , coba ceritakanlah
tentangnya “ Pinta Jalal dengan antusias
“ Ya aku dulu sekelas dengannya pada saat SMA , dan ia tidak
pernah sekali pun tertarik dengan laki-laki yang mendekatinya . Ia seorang
siswa yang cerdas , berprestasi dan juga sangat cantik “ Surya bercerita pada
Jalal namun pada saat menekankan kata cantiK terlihat semburat merah di wajah
Surya,ia langsung mengalihkan pandangannya dari Jalal. Ia tidak mau Jalal tau
bahwa ia menyukai Jodha.
Jalal sepertinya makin tertarik untuk mendekti Jodha, ia
sepertinya tertantang untuk bisa mendapatkannya. Setelah selesai acara makan siang mereka
kembali menuju kelas dan mengikuti sesi perkuliahan terakhir.
Di dalam kelas Jalal terus memperhatikan jodha, namun yang
diperhatikan diam saja dan dengan tenangnya mengikuti sesi perkuliahan terakhir
itu. Lama jalal menatap jodha, memperhatikan bibir mungilnya yg tipis, matanya
yang lentik, kulitnya yg putih mulus dan sedikit rona merah di pipi nya yg
chubby. Jalal seakan tersihir oleh gadis yg berada di sampingnya ini. Jodha
yang merasa dipandangi seperti itu lama-lama merasa risih. Ia mengubah posisi
duduknya. Tak lama terdengar bel tanda berakhirnya kuliah hari ini. Dengan
cepat Jodha langsung beranjak pergi keluar, Jalal dengan cepat mengejarnya.
“ Kenapa buru2 jo ? “ Tanya Jalal.
“ Bisakah kau tidak menggangguku “ pinta Jodha sambil terus
berjalan
“ hmmm, ak rasa tidak “ jalal tertawa menjawab pertanyaan
Jodha.
Jodha semakin kesal dengan tingkah laku Jalal, ia memang
selalu dingin terhadap laki-laki. Ia berfikir bahwa semua laki-laki itu sama
hanya mempermainkan perasaan wanita dan hanya memanfaatkannya untuk kesenangan
semata. Tanpa meladeni Jalal yang terus mengikutinya, ia terus berjalan hingga
keluar kampus dan memanggil taksi untuk pulang. Jodha lalu menaiki taksi
tersebut. Jalal melihat tingkah laku jodha tersebut sambil tersenyum dan
menatap kepergian Jodha. Ia lalu berlari ke parkiran motor dan beranjak pulang.
hohooo,,jodha2 , g semua laki2 kyk gtu non.
BalasHapusTp klo shahensha jalal byk bini ,itu bener noh.
Ok,,,lnjutkan mb alfi...hhhhhhh
Lanjutannya blm ada ya mba alfi...pinisirin nieee...
BalasHapus