Selasa, 03 Februari 2015

*Speed of love 1*


By Alfi Nurhasanah
Pertemuan Pertama
Pagi itu , suasana taman kota saat ini sedang cerah, di sudut taman tampak seorang wanita menggenakan celana katun dan blouse lengan panjang berwarna biru dengna rambut yg diikat ekor kuda sedang duduk sambil menggoreskan pensil di dalam sebuah buku gambar besar.
Tak lama datang sesorang pria gondrong berkumis tipis dengan jaket balap dan celana jeans menghampirinya.
“ maaf nona, apa kau tahu arah Rumah Sakit Premier “ Tanya pria itu
Tanpa menoleh dan menjawab pertanyaannya wanita itu merobek sebuah kertas dan menggambar denah di kertas tersebut dan memberikannya kepada pria di depannya tanpa menoleh sedikit pun.
Setelah memberikan kertas tersebut, ia lalu menutup buku gambarnya dan berlalu dari tempat itu. Masih dengan heran, pria td belum sempat mengucapkan terima kasih namun wanita itu telah pergi. Sekilas ia hanya memperhatikan wajah wanita tersebut yg berlalu. Dilihatnya denah buatan wanita tersebut , setelah itu ia bergegas naik k atas motornya dan pergi meninggalkan taman tersebut.
Di Rumah Sakit
Deru motor memasuki area tempat parkir Rumah sakit terkenal di Jakarta, setelah memarkir motornya ia berjalan melewati lobi dan masuk ke dalam salah satu kamar VIP di rumah sakit tersebut. Dilihatya seseorang sedang duduk sambil menatap ke jendela.
“ Bagaimana kabarmu Abdul” sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
“ Hey Jalal, wow sebuah kejutan kau mampir kesini mejengukku “ sahut Abdul
Ya Abdul adalah sahabat sekaligus seniornya di dunia balap. Ia mengalami kecelakaan dan harus kehilangan kesempatan membalapnya akibat cedera pada kakinya sehingga menyebabkan ia cacat permanen.
“ oh ya Jalal mengenai tawaranku kemarin, Jadi bagaimana dengan mu, apa kau yakin tidak mau terjun ke dunia balap moto 3 tahun ini ? Ayolah ak tahu bakatmu itu dan ak yakin kau dapat menjadi pembalap terhebat tahun ini” Tanya abdul.
“ Abdul, kau tahu ak belum menyiapkan motor balap ya yg bagus untuk sekedar mengikuti seleksi dan lagipula ak baru sampai di Indonesia kemarin. Bagaimana bias ak langsung dapat mengikuti seleksi balap tahun ini” sahut jalal sambil duduk ke samping Abdul
“ Ok, well klo seperti itu alasannya , ak akan memberikan motor balapku kepadamu dan kau harus mengikuti seleksi Moto 3 Tahun ini. Bagaimana Jalal kau setuju “ desak Abdul
“ Oh abdul ak tak tahu apalagi yg harus ak katakan saat ini kau sangat keras kepala, tp ak punya saru syarat yaitu kau harus jd manajer sekaligus pembimbingku id sirkuit nanti“ sahut jalal
“ Ok Jalal “ jawab Abdul sambil tertawa.
Setelah bercengkrama dan melepas rindu dengan sahabatnya tersebut Jalal pamit kepada Abdul ,ia harus kembali ke apartemennya untuk sekedar merapihkannya. Esok ia akan memulai hari pertama perkuliahannya di Jakarta. Ketika ia berjalan kelua dr rumah sakit,
Saat hendak membuang kertas denah tadi , ia tertegun melihat sketsa ibu dan anak dibelakang kertas gambar denah yg diberikan wanita td. Ia mengurungkan niat untuk membuangnya dan menyimpan kembali robekan kertas tersebut ke dalam sakunya dan berlalu dr rumah sakit tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar