Selasa, 03 Februari 2015

* Speed Of Love 3 *




Mendengar perkataan Jalal, Jodha mau tak mau terpengaruh dan menjawab dengan kesal . “ Apa sih mau kamu sebenarnya , klo kamu suka silahkan ambil gambar itu, klo tidak ya buang saja“
“ oh ternyata nona pendiam yang satu ini galak juga yak lo sudah berbicara” Goda jalal
“ hmm well aku suka dengan gambar itu , makanya ak tidak membuangnya “
“ kenapa ? apa yang kau suka ? “ Tanya Jodha heran
  Karena gambarmu bagus dan itu mengingatkan ku akan kasih sayang seorang ibu yg jarang ak dapatkan. Dan lagi pula ak juga suka dengan si pembuat sketsa itu “ goda jalal lagi sambil tersenyum ke arah jodha.
Jodha perlahan mengangkat kepalanya dan memandang jalal.
“ klo bgtu ambil saja gambarku itu, aku memberikannya kepadamu” jodha berkata sambil beranjak dr tempat duduknya. Namun belum sempat melangkah tangan Jalal menahannya, Jodha kaget dan segera menepis tangannya.
“ kamu mau apalagi sih “ dengan nada jengkel
“ hey nona jodha yang pemarah, mungkin ak butuh nomor HP mu, ya siapa tau ak dapat membalas pemberian sketsa mu itu dengan sebuah makan siang lain waktu “ pinta Jalal .
“ Kau perlu usaha lebih untuk mendapatkan no Hp ku dan mengajakku makan siang” Jodha lalu pergi meninggalkan Jalal yang masih duduk sambil tersenyum memandangnya.
Hey jodha kau sungguh menarik sekali, ak semakin tertarik untuk mendekatimu, kau beda dr perempuan lainnya. Pikir Jalal sambil beranjak dari kantin.
Ia lalu menghampiri Suryaban yang sedari tadi memperhatikan mereka dari kejauhan.
“ Kenapa jalal? Kau senyum2 sendiri . Kau tahu Jalal, Jodha adalah perempuan yg berbeda ia tak terlalu suka apabila ada pria yg mendekatinya dari dulu. Ia selalu bersikap dingin terhadap semua Pria “ Surya bercerita  sambil ia memakan makanannya.
“ Oh Surya jadi kau tahu tentang Jodha , coba ceritakanlah tentangnya “ Pinta Jalal dengan antusias
“ Ya aku dulu sekelas dengannya pada saat SMA , dan ia tidak pernah sekali pun tertarik dengan laki-laki yang mendekatinya . Ia seorang siswa yang cerdas , berprestasi dan juga sangat cantik “ Surya bercerita pada Jalal namun pada saat menekankan kata cantiK terlihat semburat merah di wajah Surya,ia langsung mengalihkan pandangannya dari Jalal. Ia tidak mau Jalal tau bahwa ia menyukai Jodha.
Jalal sepertinya makin tertarik untuk mendekti Jodha, ia sepertinya tertantang untuk bisa mendapatkannya.  Setelah selesai acara makan siang mereka kembali menuju kelas dan mengikuti sesi perkuliahan terakhir.
Di dalam kelas Jalal terus memperhatikan jodha, namun yang diperhatikan diam saja dan dengan tenangnya mengikuti sesi perkuliahan terakhir itu. Lama jalal menatap jodha, memperhatikan bibir mungilnya yg tipis, matanya yang lentik, kulitnya yg putih mulus dan sedikit rona merah di pipi nya yg chubby. Jalal seakan tersihir oleh gadis yg berada di sampingnya ini. Jodha yang merasa dipandangi seperti itu lama-lama merasa risih. Ia mengubah posisi duduknya. Tak lama terdengar bel tanda berakhirnya kuliah hari ini. Dengan cepat Jodha langsung beranjak pergi keluar, Jalal dengan cepat mengejarnya.
“ Kenapa buru2 jo ? “ Tanya Jalal.
“ Bisakah kau tidak menggangguku “ pinta Jodha sambil terus berjalan
“ hmmm, ak rasa tidak “ jalal tertawa menjawab pertanyaan Jodha.
Jodha semakin kesal dengan tingkah laku Jalal, ia memang selalu dingin terhadap laki-laki. Ia berfikir bahwa semua laki-laki itu sama hanya mempermainkan perasaan wanita dan hanya memanfaatkannya untuk kesenangan semata. Tanpa meladeni Jalal yang terus mengikutinya, ia terus berjalan hingga keluar kampus dan memanggil taksi untuk pulang. Jodha lalu menaiki taksi tersebut. Jalal melihat tingkah laku jodha tersebut sambil tersenyum dan menatap kepergian Jodha. Ia lalu berlari ke parkiran motor dan beranjak pulang.
Mendengar perkataan Jalal, Jodha mau tak mau terpengaruh dan menjawab dengan kesal . “ Apa sih mau kamu sebenarnya , klo kamu suka silahkan ambil gambar itu, klo tidak ya buang saja“
“ oh ternyata nona pendiam yang satu ini galak juga yak lo sudah berbicara” Goda jalal
“ hmm well aku suka dengan gambar itu , makanya ak tidak membuangnya “
“ kenapa ? apa yang kau suka ? “ Tanya Jodha heran
  Karena gambarmu bagus dan itu mengingatkan ku akan kasih sayang seorang ibu yg jarang ak dapatkan. Dan lagi pula ak juga suka dengan si pembuat sketsa itu “ goda jalal lagi sambil tersenyum ke arah jodha.
Jodha perlahan mengangkat kepalanya dan memandang jalal.
“ klo bgtu ambil saja gambarku itu, aku memberikannya kepadamu” jodha berkata sambil beranjak dr tempat duduknya. Namun belum sempat melangkah tangan Jalal menahannya, Jodha kaget dan segera menepis tangannya.
“ kamu mau apalagi sih “ dengan nada jengkel
“ hey nona jodha yang pemarah, mungkin ak butuh nomor HP mu, ya siapa tau ak dapat membalas pemberian sketsa mu itu dengan sebuah makan siang lain waktu “ pinta Jalal .
“ Kau perlu usaha lebih untuk mendapatkan no Hp ku dan mengajakku makan siang” Jodha lalu pergi meninggalkan Jalal yang masih duduk sambil tersenyum memandangnya.
Hey jodha kau sungguh menarik sekali, ak semakin tertarik untuk mendekatimu, kau beda dr perempuan lainnya. Pikir Jalal sambil beranjak dari kantin.
Ia lalu menghampiri Suryaban yang sedari tadi memperhatikan mereka dari kejauhan.
“ Kenapa jalal? Kau senyum2 sendiri . Kau tahu Jalal, Jodha adalah perempuan yg berbeda ia tak terlalu suka apabila ada pria yg mendekatinya dari dulu. Ia selalu bersikap dingin terhadap semua Pria “ Surya bercerita  sambil ia memakan makanannya.
“ Oh Surya jadi kau tahu tentang Jodha , coba ceritakanlah tentangnya “ Pinta Jalal dengan antusias
“ Ya aku dulu sekelas dengannya pada saat SMA , dan ia tidak pernah sekali pun tertarik dengan laki-laki yang mendekatinya . Ia seorang siswa yang cerdas , berprestasi dan juga sangat cantik “ Surya bercerita pada Jalal namun pada saat menekankan kata cantiK terlihat semburat merah di wajah Surya,ia langsung mengalihkan pandangannya dari Jalal. Ia tidak mau Jalal tau bahwa ia menyukai Jodha.
Jalal sepertinya makin tertarik untuk mendekti Jodha, ia sepertinya tertantang untuk bisa mendapatkannya.  Setelah selesai acara makan siang mereka kembali menuju kelas dan mengikuti sesi perkuliahan terakhir.
Di dalam kelas Jalal terus memperhatikan jodha, namun yang diperhatikan diam saja dan dengan tenangnya mengikuti sesi perkuliahan terakhir itu. Lama jalal menatap jodha, memperhatikan bibir mungilnya yg tipis, matanya yang lentik, kulitnya yg putih mulus dan sedikit rona merah di pipi nya yg chubby. Jalal seakan tersihir oleh gadis yg berada di sampingnya ini. Jodha yang merasa dipandangi seperti itu lama-lama merasa risih. Ia mengubah posisi duduknya. Tak lama terdengar bel tanda berakhirnya kuliah hari ini. Dengan cepat Jodha langsung beranjak pergi keluar, Jalal dengan cepat mengejarnya.
“ Kenapa buru2 jo ? “ Tanya Jalal.
“ Bisakah kau tidak menggangguku “ pinta Jodha sambil terus berjalan
“ hmmm, ak rasa tidak “ jalal tertawa menjawab pertanyaan Jodha.
Jodha semakin kesal dengan tingkah laku Jalal, ia memang selalu dingin terhadap laki-laki. Ia berfikir bahwa semua laki-laki itu sama hanya mempermainkan perasaan wanita dan hanya memanfaatkannya untuk kesenangan semata. Tanpa meladeni Jalal yang terus mengikutinya, ia terus berjalan hingga keluar kampus dan memanggil taksi untuk pulang. Jodha lalu menaiki taksi tersebut. Jalal melihat tingkah laku jodha tersebut sambil tersenyum dan menatap kepergian Jodha. Ia lalu berlari ke parkiran motor dan beranjak pulang.

* Speed Of Love 2*





Hari Pertama Di Kampus

Seorang gadis berjalan menuju salah satu kampus terkenal di Jakarta “ Paramadina University” , ia berjalan dengan sangat tergesa- gesa. Ia tidak mau hari pertamanya di kampus dicoreng dengan keterlambatannya. Tanpa ia sadari seorang pria mengikuti langkahnya sambil terus memperhatikannya. Dia adalah Suryaban sahabat karib Jalal yang juga diam- diam menyukai gadis tersebut sejak SMA. Perlahan dia mengimbangi irama kaki gadis tersebut. Namun konsentrasinya terganggu takala deruan motor mengganggu jalannya.
“ hei surya, mau kmana kamu buru2 sekali jalannya” sambil ia menghalau jalan Surya.
“ Jalal!” Surya mengeluarkan teriakan namanya dengan ekspresi terkejut 
“ kau ini mengagetkanku saja. Kapan kau kembali dari Amerika hah? Dan jangan bilang klo kau kuliah disini juga. Oh Jalal ak tak percaya ini kau, kenapa tidak memberitahu ak kabar kepulanganmu ? “ Tanya surya sambil mengatur nafasnya karena kaget .
“ Hey santai bro, kau ini kayak habis melihat seorang dewa yang turun dari khayangan saja ! ” jawabnya sambil tertawa kecil.
“ Aku ingin memberikan kejutan kepada sahabat karibku dari kecil ini, dan kau pasti tidak akan menyangka kalau ak mengambil kuliah dengan jurusan yang sama denganmu kan” kata Jalal dengan penuh bangga.  
“ Ah kau Jalal dari dulu sifatmu tak pernah berubah selalu saja sombong dengan tampangmu itu, sudahlah Jalal  ayo kita masuk ak akan menunjukan kelas kita “ sambil menaruh tangannya pada bahu Jalal .
“ Ok Surya kau tunggu disini ak akan memarkirkan motorku “ pinta Jalal.
Jalal lalu berlalu ke tempat parkir yang tidak jauh dr situ dan langsung menghampiri Surya yg sudah menunggunya. Mereka pun berjalan memasuki area kampus. Setibanya di dalam kelas mata Jalal mencari kursi kosong yang akan di duduki ! Ujung matanya menangkap seguah kursi kosong yg berada di samping seorang gadis yg sedang sibuk dengan goresan pensilnya. Mata nya melebar tak percaya ketika melihat bahwa itu adalah gadis yang sama yg ia temui di taman kemarin. Segera ia menghampiri kursi tersebut dan langsung mendudukinya.
Gadis tersebut masih asyik dengan kegiatannya sendiri membuat sebuah sketsa lukisan, ia tidak menyadari seonggok manusia yg sedari td memperhatikan aktifitasnya.  
“ Hei, kau gadis yg kemaren berada di taman kan, sedang membuat sketsa lagi ?” Tanya Jalal membuka perbincangan.
Gadis itu masih tetap diam sambil terus membuat sketsa di kertas gambarmya. Sepertinya ia tidak memperdulikan pertanyaan Jalal tersebut.
“ apa yg kau gambar itu, sepertinya menarik “ kepalanya perlahan mendekati gadis tersebut penasaran dengan apa yg akan ia gambar sekarang. Gadis itu lalu menutup buku gambarnya dengan keras sehingga menimbulkan bunyi brak !.
Part 3
Seketika Jalal kaget dengan perlakuan gadis tersebut kepadanya. Dalam hati Jalal berfikir sombong sekali gadis ini, sepertinya menarik klo ak bisa lebih dekat lagi dengannya, sambil tersenyum simpul di bibirnya ( Arggghh senyum ini yg paling bisa bikin klepek). Tidak jauh dr sana Suryaban terlihat cemburu melihat Jalal yg perlahan mulai mendekati gadis tersebut . Tak Lama dosen Sosiologi  datang dan mengabsen seisi kelas hingga suatu nama muncul yg membuat Jalal  tersenyum simpul.
: Jodha Bai” panggil dosen tersebut
Jodha mengangkat tangannya memastikan dosen tersebut bahwa ia hadir di kelas .
“ Oh jadi namanya Jodha Bai, Sesuai dengan kecantikan wajahnya” sambil melirik kesamping dan menatap wajah Jodha yg sekarang terlihat dengan jelas.
“ Jalalludin Muhammad Akbar “ Kembali dosen tersebut memanggil mahasiswanya
“ iya pak, Lain kali panggil saya Jalal saja sudah cukup “ ia menekankan kata Jalal sengaja, secara tidak langsung ia memberikan nama panggilannya pada Jodha. Tapi sayangnya Jodha hanya lurus menatap ke depan tanpa menoleh sedikit pun.
Setelah sesi kuliah yang membosankan, Jalal lalu menghampiri Surya dan mengajaknya ke kantin , sesampainya di kantin ia melihat Jodha yg sedang duduk sendiri, menikmati makanannya. Melihat kesempatan bagus ia lalu meninggalkan Surya yg sedang sibuk mengambil makanan. Ia menghampiri Jodha danlangsung  duduk di hadapanya.
  Permisi Jodha, tidak keberatan kan ,ak duduk disini “ Tanya Jalal dengan nada sopan.
Jodha hanya diam saja dan menikmati makanannya. Ia tidak mau banyak bicara dengan laki – laki yg tidak dikenalnya.
“ Oh, jadi kau masih diam juga na..Oh ya, Kertas kemarin yang kau berikan kepadaku ternyata di belakangnya ada sketsa ibu dan anak. Apa kau yang menggambarnya ? “ Tanya Jalal Lagi
Sedikit kaget, jodha menghentikan makannya sebentar, ia tidak mengira klo merobek bagian kertas itu namun ia kembali tenang dan menikmati makanannya.
  Sebenarnya kau gambar siapa sih disitu ? “ Tanya Jalal lagi seakan tidak ingin menyerah .
“…” Jodha masih terdiam dan menikmati makanannya
Lama – kelamaan Jalal menjadi kesal dengan sikap Jodha yang mengacuhkannya tersebut. Belum ada satu wanita pun yang menolak berbicara dengannya apalagi mengacuhkannya. Maka ia pun mengeluarkan kata rayuan mautnya yg sudah pasti akan membuat Jodha berbicara dengannya.
“ Jika kau masih diam dan tidak menjawab pertanyaanku, maka aku akan membuka mulutmu dengan lidahku “ Jalal mengatakannya dengan nada mengancam dan tersenyum khas killer smilenya . ( hohohoho Ga ada yg bisa nolak klo dah bgini deh )

*Speed of love 1*


By Alfi Nurhasanah
Pertemuan Pertama
Pagi itu , suasana taman kota saat ini sedang cerah, di sudut taman tampak seorang wanita menggenakan celana katun dan blouse lengan panjang berwarna biru dengna rambut yg diikat ekor kuda sedang duduk sambil menggoreskan pensil di dalam sebuah buku gambar besar.
Tak lama datang sesorang pria gondrong berkumis tipis dengan jaket balap dan celana jeans menghampirinya.
“ maaf nona, apa kau tahu arah Rumah Sakit Premier “ Tanya pria itu
Tanpa menoleh dan menjawab pertanyaannya wanita itu merobek sebuah kertas dan menggambar denah di kertas tersebut dan memberikannya kepada pria di depannya tanpa menoleh sedikit pun.
Setelah memberikan kertas tersebut, ia lalu menutup buku gambarnya dan berlalu dari tempat itu. Masih dengan heran, pria td belum sempat mengucapkan terima kasih namun wanita itu telah pergi. Sekilas ia hanya memperhatikan wajah wanita tersebut yg berlalu. Dilihatnya denah buatan wanita tersebut , setelah itu ia bergegas naik k atas motornya dan pergi meninggalkan taman tersebut.
Di Rumah Sakit
Deru motor memasuki area tempat parkir Rumah sakit terkenal di Jakarta, setelah memarkir motornya ia berjalan melewati lobi dan masuk ke dalam salah satu kamar VIP di rumah sakit tersebut. Dilihatya seseorang sedang duduk sambil menatap ke jendela.
“ Bagaimana kabarmu Abdul” sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
“ Hey Jalal, wow sebuah kejutan kau mampir kesini mejengukku “ sahut Abdul
Ya Abdul adalah sahabat sekaligus seniornya di dunia balap. Ia mengalami kecelakaan dan harus kehilangan kesempatan membalapnya akibat cedera pada kakinya sehingga menyebabkan ia cacat permanen.
“ oh ya Jalal mengenai tawaranku kemarin, Jadi bagaimana dengan mu, apa kau yakin tidak mau terjun ke dunia balap moto 3 tahun ini ? Ayolah ak tahu bakatmu itu dan ak yakin kau dapat menjadi pembalap terhebat tahun ini” Tanya abdul.
“ Abdul, kau tahu ak belum menyiapkan motor balap ya yg bagus untuk sekedar mengikuti seleksi dan lagipula ak baru sampai di Indonesia kemarin. Bagaimana bias ak langsung dapat mengikuti seleksi balap tahun ini” sahut jalal sambil duduk ke samping Abdul
“ Ok, well klo seperti itu alasannya , ak akan memberikan motor balapku kepadamu dan kau harus mengikuti seleksi Moto 3 Tahun ini. Bagaimana Jalal kau setuju “ desak Abdul
“ Oh abdul ak tak tahu apalagi yg harus ak katakan saat ini kau sangat keras kepala, tp ak punya saru syarat yaitu kau harus jd manajer sekaligus pembimbingku id sirkuit nanti“ sahut jalal
“ Ok Jalal “ jawab Abdul sambil tertawa.
Setelah bercengkrama dan melepas rindu dengan sahabatnya tersebut Jalal pamit kepada Abdul ,ia harus kembali ke apartemennya untuk sekedar merapihkannya. Esok ia akan memulai hari pertama perkuliahannya di Jakarta. Ketika ia berjalan kelua dr rumah sakit,
Saat hendak membuang kertas denah tadi , ia tertegun melihat sketsa ibu dan anak dibelakang kertas gambar denah yg diberikan wanita td. Ia mengurungkan niat untuk membuangnya dan menyimpan kembali robekan kertas tersebut ke dalam sakunya dan berlalu dr rumah sakit tersebut.